Apa Itu Bipolar? Penyebab Dan Ciri Cirinya

Apa-Itu-Bipolar-Penyebab-Dan-Ciri-Cirinya Apa Itu Bipolar? Penyebab Dan Ciri Cirinya
Apa Itu Bipolar? Penyebab Dan Ciri Cirinya

Apa Itu Bipolar? Bipolar adalah gangguan mental yang ditandai oleh perubahan suasana hati yang ekstrem antara episode mania (euforia yang berlebihan) dan episode depresi (perasaan sedih dan putus asa). Gangguan bipolar dahulu dikenal sebagai gangguan manik-depresi.

Ada dua tipe gangguan bipolar yang paling umum:

1. Bipolar tipe I: Pada tipe ini, seseorang mengalami setidaknya satu episode mania yang berlangsung minimal satu minggu atau memerlukan perawatan medis darurat. Episode depresi juga mungkin terjadi.

2. Bipolar tipe II: Pada tipe ini, seseorang mengalami episode depresi yang berulang dan episode hipomania, yang merupakan bentuk mania yang lebih ringan daripada mania pada tipe I.

Selain itu, ada juga bentuk lain seperti bipolar campuran, di mana gejala mania dan depresi muncul bersamaan, dan siklus cepat, di mana seseorang mengalami empat atau lebih episode mania, depresi, atau campuran dalam setahun.

Gangguan bipolar dapat memengaruhi pikiran, perilaku, dan kualitas hidup seseorang.

Apa Bipolar Itu Berbahaya?

Bipolar adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang drastis antara episode mania (atau hipomania) dan depresi. Gangguan ini bisa berbahaya karena:

1. Episode Mania : Selama fase ini, seseorang dapat merasa sangat tinggi energi, impulsif, kurang tidur, dan tidak mampu memahami risiko. Hal ini dapat menyebabkan perilaku berisiko seperti pengeluaran uang berlebihan, hubungan seksual yang tidak aman, atau konflik dengan orang lain.

2. Episode Depresi : Pada fase ini, seseorang merasa sangat sedih, putus asa, dan kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya menyenangkan. Mereka bisa mengalami pikiran atau perilaku yang berpotensi merugikan diri sendiri, seperti berpikir tentang bunuh diri atau melakukan tindakan bunuh diri.

3. Dampak pada Kehidupan Sehari-hari : Fluktuasi ekstrim dalam suasana hati dapat mengganggu kehidupan sehari-hari, termasuk hubungan sosial, pekerjaan, dan kesehatan fisik secara keseluruhan.

4. Kesulitan dalam Pengobatan : Bipolar merupakan kondisi yang memerlukan manajemen jangka panjang dan dapat membutuhkan perawatan medis yang intensif. Orang dengan bipolar sering mengalami tantangan dalam mengikuti perawatan dan mematuhi pengobatan mereka, yang dapat memperburuk kondisi mereka.

5. Resiko Kesehatan Fisik : Selama episode mania, orang dengan bipolar cenderung mengabaikan kebutuhan dasar seperti makan dan istirahat yang cukup, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik mereka.

Dalam keseluruhan, bipolar bisa berbahaya karena fluktuasi ekstrimnya dalam suasana hati dapat mengarah pada perilaku berisiko dan bahkan berpotensi mengancam kehidupan.

Penyebab Bipolar 

Penyebab gangguan bipolar belum sepenuhnya dipahami dengan jelas, namun faktor-faktor berikut ini diduga berperan dalam perkembangan gangguan ini:

1. Faktor Genetik: Ada bukti kuat bahwa faktor genetik memainkan peran dalam munculnya gangguan bipolar. Jika ada anggota keluarga yang menderita gangguan bipolar, maka risiko seseorang untuk mengalami gangguan ini juga lebih tinggi.

2. Ketidakseimbangan Kimia Otak: Gangguan bipolar terkait dengan ketidakseimbangan kimia otak, terutama neurotransmiter seperti serotonin, dopamin, dan norepinefrin. Ketidakseimbangan ini dapat mempengaruhi regulasi suasana hati, energi, dan fungsi kognitif.

3. Perubahan Struktur Otak: Beberapa penelitian telah menunjukkan adanya perubahan struktur otak pada orang dengan gangguan bipolar. Bagian otak yang terlibat dalam regulasi emosi dan persepsi waktu tampaknya mengalami perubahan pada orang yang mengalami gangguan bipolar.

4. Stres dan Trauma: Pengalaman stres kronis atau trauma emosional dalam hidup seseorang dapat meningkatkan risiko gangguan bipolar. Stres dapat menjadi pemicu episode mania atau depresi pada individu yang rentan.

5. Gangguan Hormonal: Perubahan hormon, seperti selama kehamilan atau setelah melahirkan, dapat mempengaruhi suasana hati dan menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrem pada wanita dengan gangguan bipolar.

Ciri-Ciri Bipolar

Ciri-ciri gangguan bipolar dapat sangat bervariasi tergantung pada jenisnya (tipe I, tipe II, atau bentuk lain), tingkat keparahan, dan juga individu yang mengalaminya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri umum yang terkait dengan gangguan bipolar:

1. Episode mania:
– Perasaan euforia atau tinggi yang berlebihan, terkadang diiringi perasaan kekuasaan atau kepentingan yang tidak realistis.
– Perubahan drastis dalam energi, aktivitas, dan kebutuhan tidur, mungkin merasa tidak butuh tidur sama sekali atau hanya sedikit tidur.
– Berbicara dengan cepat dan terus-menerus.
– Pikiran terasa berjalan dengan cepat, terkadang melompat-lompat antar ide.
– Perilaku impulsif atau merugikan diri sendiri, seperti menghabiskan uang secara berlebihan, perilaku seksual yang tidak aman, atau keputusan-keputusan yang berisiko tinggi.
– Perasaan tidak sabar atau mudah tersinggung.
– Kesulitan berkonsentrasi pada satu hal.

2. Episode depresi:
– Perasaan sedih yang berkepanjangan, kehilangan minat atau kesenangan pada aktivitas yang biasanya dinikmati.
– Kelelahan atau penurunan energi yang signifikan.
– Gangguan tidur, baik tidur berlebihan atau kesulitan tidur (insomnia).
– Perasaan putus asa, rendah diri, atau tidak bernilai.
– Berat badan dan perubahan nafsu makan, baik peningkatan atau penurunan berat badan yang signifikan.
– Kesulitan berkonsentrasi, mengingat, dan membuat keputusan.
– Pikiran atau rencana bunuh diri.

3. Siklus campuran (dalam beberapa bentuk bipolar):
– Gejala mania dan depresi terjadi bersamaan atau secara bergantian dalam jangka waktu singkat.

4. Gejala fisik:
– Beberapa orang dengan gangguan bipolar juga dapat mengalami gejala fisik seperti sakit kepala, sakit perut, atau gangguan pencernaan selama periode gangguan tersebut.

Apakah Bipolar Bisa Sembuh?

Gangguan bipolar adalah kondisi kronis yang tidak memiliki obat atau sembuh total dalam arti tradisional. Namun, perawatan yang tepat dan manajemen yang efektif dapat membantu seseorang dengan gangguan bipolar untuk mencapai remisi dan mengendalikan gejala sehingga dapat hidup dengan produktif dan bermakna.

Penting untuk diingat bahwa setiap individu dengan gangguan bipolar memiliki pengalaman yang berbeda, dan respon terhadap pengobatan dapat bervariasi. Pengobatan biasanya melibatkan kombinasi terapi psikologis (misalnya, terapi perilaku kognitif) dan obat-obatan, seperti stabilizer suasana hati, antipsikotik, atau antidepresan.

Selain perawatan medis, beberapa langkah yang dapat membantu manajemen gejala bipolar adalah:

1. Mengenali gejala: Mengenali perubahan suasana hati atau perilaku yang mencurigakan sehingga pengobatan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan.

2. Menjaga rutinitas yang stabil: Memiliki rutinitas harian yang teratur dapat membantu dalam mengendalikan perubahan suasana hati.

3. Mendukung sistem dukungan sosial: Dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok dukungan dapat membantu mengatasi masa sulit dan memberikan dukungan emosional.

4. Gaya hidup sehat: Mengelola stres, berolahraga secara teratur, tidur cukup, dan menerapkan pola makan yang sehat dapat membantu mempengaruhi keseimbangan suasana hati.

5. Tetap konsisten dengan pengobatan: Penting untuk terus minum obat sesuai petunjuk dokter, bahkan ketika merasa lebih baik atau ingin berhenti menggunakan obat-obatan.

Mengelola gangguan bipolar adalah perjalanan yang berkelanjutan, dan kerjasama yang erat dengan tim perawatan kesehatan mental sangat penting.

Sekian Apa Itu Bipolar? Penyebab Dan Ciri Cirinya, Semoga Bermanfaat. Baca Juga Apa Itu Empati? Mengapa Kita Harus Memiliki Sikap Empati?

Tinggalkan Balasan