Bahaya Impotensi dan Cara Menghadapinya
Bahaya Impotensi dan Cara Menghadapinya – Apa sih yang dirasakan wanita tentang impotensi? Banyak orang mengira bahwa hanya pria yang terpengaruh oleh disfungsi ereksi, jadi hanya mereka yang merasakannya. Padahal, kenyataannya disfungsi ereksi nggak cuma berdampak pada pria, tapi juga pasangannya. Ereksi sangat berkaitan dengan hubungan seksual. Ini adalah salah satu proses penting yang menentukan bagaimana seks itu terjadi. Banyak orang yang berpikir bahwa tanpa ereksi, hubungan seksual nggak mungkin terjadi. Ketidakmampuan ini, kekurangan atau kegagalan untuk melakukan hubungan seksual, sangat berkaitan dengan masalah yang lebih besar yang menyelubungi isu disfungsi ereksi pada pria. Karena hubungan seks melibatkan pria dan pasangannya, ketika hal ini nggak bisa dilakukan lagi karena suatu alasan, kedua pihak yang terlibat akan terkena dampaknya. Jadi, penting untuk memahami bagaimana impotensi dilihat oleh pasangan pria yang mengalaminya, yang sebagian besar adalah wanita.
Wanita yang telah bersama pria yang impotensinya mengalami gangguan sering kali memperhatikan perubahan pada pasangan mereka, diri mereka sendiri, dan hubungan mereka. Perubahan-perubahan ini biasanya cenderung negatif, seperti kurangnya keintiman, ketidakamanan pada pria, dan hilangnya minat pada wanita. Karena perubahan-perubahan ini dan juga karena situasi seperti kesulitan dalam berkomunikasi tentang kebutuhan dan pikiran masing-masing, hubungan akhirnya mulai rusak sampai akhirnya menjadi tak bisa diperbaiki lagi. Ketika tanda-tanda pertama masalah terkait hubungan seksual muncul karena disfungsi ereksi, kedua belah pihak cenderung diam saja, mengabaikan masalah ini, dan kemudian enggan berbicara satu sama lain. Hal ini terus berlanjut sampai jarak di antara keduanya semakin jauh hingga akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah demi kebaikan bersama.
Untuk menghindari mencapai titik ini dalam hubungan, masalah yang penting seperti impotensi atau kesulitan saat berhubungan seksual harus dibicarakan secara terbuka tanpa rasa takut ditolak atau dihina. Ini adalah alasan utama mengapa banyak pria takut memberitahukan pasangannya, karena mereka khawatir akan langsung ditolak setelahnya. Banyak pria merasa tertekan karena tidak bisa memenuhi harapan pasangannya, dan akibatnya mereka cenderung menghindar dari momen atau aktivitas intim. Perubahan dalam preferensi pria ini bisa membuat wanita berpura-pura kehilangan minat pada hubungan seksual juga. Namun, masalah yang sebenarnya tidak dibicarakan dan hanya disembunyikan atau diabaikan. Ketidakmampuan untuk mengatasi akar masalah ini hanya akan memperburuk situasi dan berdampak negatif pada hubungan itu sendiri dalam jangka panjang.
Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah terbuka tentang segalanya, terutama kesulitan dalam ereksi, kepada pasangan. Seorang wanita yang benar-benar peduli dan berkomitmen dengan pasangannya pasti akan memahami dan mendukung. Membicarakan harapan dan preferensi masing-masing juga akan sangat membantu. Ini akan mempermudah satu sama lain dalam memahami keinginan masing-masing dan meresponsnya. Selain itu, penting bagi wanita untuk memahami impotensi sebagai masalah kesehatan, bagaimana cara mengobatinya, dan bagaimana mereka bisa membantu pasangan dalam proses pemulihan. Ketika pemulihan sudah tidak lagi menjadi pilihan, komunikasi menjadi lebih penting dari sebelumnya. Pria, dalam situasi seperti ini, sering merasa putus asa dan tak berguna, jadi mereka membutuhkan dukungan dan rasa diyakinkan. Faktanya, meskipun mereka melalui kesulitan ini, dukungan pasangannya yang selalu ada di sisi mereka sudah cukup menunjukkan betapa besar dukungan yang tak tergoyahkan.