Belajar

Perbedaan Epigeal Dan Hypogeal

Perbedaan Epigeal Dan Hypogeal
Perbedaan Epigeal Dan Hypogeal

Perbedaan antara epigeal dan hypogeal merujuk pada dua jenis perkecambahan biji tanaman berbunga (angiospermae)

Epigeal

Epigeal adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan jenis perkecambahan pada biji tanaman di mana kotiledon (daun embrio) naik di atas permukaan tanah setelah perkecambahan. Ini berarti bagian hipokotil (batang embrio) akan tumbuh dan menekan kotiledon ke atas, sehingga kotiledon berada di atas tanah setelah perkecambahan.

Karakteristik utama dari perkecambahan epigeal adalah:

1. Kotiledon di atas tanah : Setelah perkecambahan, kotiledon tumbuh di atas permukaan tanah.
2. Fotosintesis : Kotiledon berwarna hijau dan melakukan fotosintesis untuk menyediakan energi bagi pertumbuhan tanaman.
3. Pemisahan dari kulit benih : Pada perkecambahan epigeal, kulit benih terbuka dan bagian embrio tumbuh ke atas, menjadikan kotiledon terlihat

Hypogeal

Hypogeal adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan jenis perkecambahan pada biji tanaman di mana kotiledon (daun embrio) tetap berada di bawah permukaan tanah setelah perkecambahan. Ini berarti bahwa bagian hipokotil (batang embrio) akan tumbuh ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap tertanam di dalam tanah.

Karakteristik utama dari perkecambahan hypogeal adalah:

1. Kotiledon di bawah tanah : Setelah perkecambahan, kotiledon tetap tertanam di dalam tanah.
2. Fotosintesis tidak terjadi : Karena kotiledon tetap di bawah tanah, mereka tidak berperan dalam fotosintesis seperti pada perkecambahan epigeal.
3. Pertumbuhan hipokotil : Hipokotil tumbuh ke atas tanah untuk membawa plumula (pucuk) di atas permukaan tanah.
4. Contoh tanaman : Contoh tanaman yang mengalami perkecambahan hypogeal termasuk kacang merah (Phaseolus vulgaris), kacang kapri (Pisum sativum), dan kacang tanah (Arachis hypogaea).

Dalam perkecambahan hypogeal, kotiledon berfungsi sebagai sumber makanan bagi embrio selama pertumbuhan awal, tetapi mereka tidak terlibat langsung dalam proses fotosintesis seperti pada perkecambahan epigeal.

Baca Juga:  Seberapa Penting Karbohidrat Bagi Tubuh

Perbedaan Epigeal Dan Hypogeal

Perbedaan antara epigeal dan hypogeal merujuk pada dua jenis perkecambahan biji tanaman berbunga (angiospermae).

1. Epigeal :
– Definisi : Epigeal merujuk pada perkecambahan di mana hipokotil (bagian dari embrio yang terletak di bawah kotiledon) tumbuh ke atas permukaan tanah.
– Proses : Setelah biji berkecambah, hipokotil memanjang dan mendorong kotiledon ke atas permukaan tanah.
– Karakteristik : Kotiledon menjadi hijau dan terbuka di atas tanah untuk melakukan fotosintesis.
– Contoh : Kacang hijau (Vigna radiata), jagung (Zea mays), kacang tanah (Arachis hypogaea).

2. Hypogeal :
– Definisi : Hypogeal merujuk pada perkecambahan di mana kotiledon tetap di bawah tanah.
– Proses : Setelah biji berkecambah, hipokotil memanjang tetapi kotiledon tetap di dalam tanah.
–  Karakteristik : Hipokotil mengangkat plumula di atas tanah tanpa membuka kotiledon.
– Contoh : Kacang merah (Phaseolus vulgaris), kacang kapri (Pisum sativum), kelapa (Cocos nucifera).

Jadi, perbedaan utama antara epigeal dan hypogeal terletak pada posisi kotiledon setelah perkecambahan. Pada epigeal, kotiledon berada di atas tanah dan berfungsi dalam fotosintesis, sedangkan pada hypogeal, kotiledon tetap di bawah tanah dan tidak berperan dalam fotosintesis.

Sekian Perbedaan Epigeal Dan Hypogeal , Semoga Bermanfaat. Baca Juga Perbedaan Gerak Murni Dan Gerak Maknawi

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *